You can replace this text by going to "Layout" and then "Edit HTML" section. A welcome message will look lovely here.
RSS

Minggu, 25 Desember 2011

karnaval dampit

BAB II
PEMBAHASAN

Kegitan Karnaval diikuti oleh seluruh Sekolah di Dampit dan juga warga Dampit, mereka semua boleh berpartisipasi dalam karnaval, syaratnya hanya membentuk kelompok dan memakai kostum yang menunjukkan identitas warga negara Indonesia. Pada karnaval tanggal 29 Oktober 2011. Mereka diberi kebebasan untuk berkreasi dalam karnaval ini. Kostum merekapun unik – unik. Sebagian besar peserta dari Karnaval ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Siswa – Siswa Sekolah Dasar dan Taman Kanak – kanak yang sebagian besar menggunakan baju adat Nusantara. Dari baju adat Irian Jaya sampai Aceh ada di Karnaval ini. Ada yang berjalan dan ada juga yang menggunakan kendaraan tradisional yaitu kereta kuda atau bahasa jawanya “Dokar” . Mereka sangat bersemangat untuk mengikuti karnaval ini.

Gambar 1. Pakaian Bineka Tunggal Ika

Gambar 2. Dokar
2. Siswa – Siswa SMP dan SMA menampilkan permainan alat – alat tradisional. Seperti menggunakan “kentongan” sebagai alat musik yang dipadukan sedemikian rupa sehingga membetuk harmonisasi lagu yang apik.
Ada salah satu SMA yang ditunjuk sebagai pembuka yaitu mengenakan kostum Pengibar Bendera Pusaka yang berada pada baris terdepan.
3. Kostum lainya yang digunakan oleh Para siswa – siswa SD, SMP, maupun SMA yaitu kostum pekerjaan sehari – hari. Seperti baju kerja dokter, perawat, polisi, pak lurah, pegawai pemerintah, direktur, guru, tentara, dan masih banyak lagi.
4. Tidak mau kalah,para warga juga berpartisipasi dalam merayakan acara HUT RI ini, Berbagai kesenian tradisional dipertunjukkan dalam karnaval ini.
Itu tadi berbagai peserta yang mengikuti karnaval, sekarang akan dibahas rangkaian kegitan yang dilakukan dalam karnaval HUT RI. Kegiatan Karnaval HUT RI adalah :
1. Pendaftaran peserta yang dilakukan pagi hari, agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
2. Peserta berbaris sesuai nomer urut. Nomer urut pertama biasanya diapakai oleh siswa SMU yang berkostum Pasukan Pengibar Bendera dan tiga anak terdepan bertugas membawa bendera merah putih. Diikuti 40 Pasukan Bendera
Urutan inti yang tampilkan oleh masing – masing peserta, terdiri dari :
• Pasukan Bendera
• Bineka Tunggal Ika
• Seni Budaya Daerah Nusantara
• Drumband sebagai musik pengiring
3. Start dimulai dari Pasar Lama. Mereka berjalan menelusuri jalan – jalan di desa Dampit.
4. Selama berjalan para peserta menunjukkan kebolehan mereka masing – masing. Musik – musik tradisional dimainkan dan pertujukan seni kebudayaan yang kebanyakan tari juga tidak mau kalah unjuk keboleh .
5. Drumband juga memeriahkan karnaval HUT RI, para siswa dari SD maupun SMP menggunakan kostum yang indah dan permainan drumband mereka sangat mengesankan dan menghibur masyarakat.
6. Dan yang tidak pernah ketinggalan adalah musik Indonesia asli yaitu dangdut. Beberapa RT menyewa truk yang membawa sound sehingga suara dari musik dangsunt itu dapat menggelegar ke penjuru desa. Para warganya pun bergaya nyentrik dan menari mengikuti alunan musik dangdut.

Gambar 3. Tari kreasi
7. Kesenian – kesenian yang ditampilkan dalam karnaval ini adalah :
a. Reog ponorogo dan Warok
Biasanya satu group dalam pertunjukan Reog terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah warok muda, pembarong, penari Bujang Ganong, dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahnya berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran sentral berada pada tangan warok dan pembarongnya.

Gambar 4. Reog Ponorogo

Seni Reog Ponorogo terdiri daribeberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada Reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni Reog ditampilkan. Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi.

Gambar 5. Warok
Gambaran wantah dari seluruh jiwa Warok diwujudkan dalam bentuk yang berperawakan tinggi besar, berkumis, dan berjanggut panjang. Pada pipi dan dada tumbuh bulu-bulu hitam. Ia memakai pakaian yang serba hitam. Menurut kepercayaan setempat, hitam mengandung makna keteguhan. Sedangkan lambang kesucian budi, ilmu, dan tingkah berupa ikat pinggang–koloran, usus-usus (Jawa)–yang berwarna putih, panjang, dengan ujungnya terurai.
b. Sakera

Gambar 6. Sakera
Sakera adalah seorang tokoh pejuang yang lahir di kelurahan Raci Kota Bangil, Pasuruan, Jatim, Indonesia. Ia berjuang melawan penjajahan Belanda pada awal abad ke-19. Sakera sadalah seorang jagoan daerah yang melawan penjajah Belanda di perkebunan tebu Kancil Mas Bangil. Legenda jagoan berdarah Bangil ini sangat populer di Jawa Timur utamanya di Pasuruan dan Madura.
Banyak peserta karnaval yang menggunakan kostum Pak Sakera agar semangat juang Pak Sakera bisa terlasurkan kepada dirinya dan para penonton.
c. Barongshai
Salah satu pertunjukan yang menarik adalah seni Barongshai. Barongsai secara garis besar terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’.
Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.

Gambar 7. Barongshai
d. Patrol bambu terdiri dari “kentongan”
Beberapa sekolah membuat alat musik sendiri. Mereka membuat kreasi dari bambu, yaitu kentongan. Mereka memadukan suara kentongan menjadi harmonisasi lagu yang apik sehingga indah didengar dan menghibur penonton. Mereka membawakan beberapa lagu yang populer saat ini. Salah satunya lagu alamat palsu yang sedang digangrungi oleh warga.
e. Tari sajojo dari papua
Tari ini ngutamakan gerak kaki dan tangan, biasa juga ditarikan bersama dan tiap penari dapat bergerak ke kiri/kanan/muka atau blakang atau maju-serong kanan/kiri, mundur-serong kiri/kanan dengan ketegasan greak. Tari ni dapat ditarikan oleh 30 - 50 orang atau lebih skali gus, tanpa bersentuhan dengan penari lainnya. Setiap penari upayakan kesamaan geraknya dengan para penari lainnya.

Gambar 8. Tari Sajojo
f. Kreasi tari
Ada berbagai kreasi tari yang diciptakan sekolah ataupun warga untu memeriahkan karnaval ulang tahun kemerdekaan ini. Salah satu tarian yang ditunjukkan oleh sebuah SD adalah tarian ”semut – semut kecil”.
g. Kreasi Sepeda Hias
Beberapa kelompok yang mengikuti karnaval adalah kelompok sepeda hias. Anak – anak menghias sepeda mereka dengan berbagai hiasan yang bagus.
h. Pencak silat
Pertunjukan pencak silat juga ada dalam karnaval ini. Peserta menggunakan kostum pencak silat dan menunjukkan beberapa gerakan pencak silat kepada warga yang menonton.
i. Bantengan
Seni Bantengan ini terdiri dari dua pemain yang berperan menjadi banteng. Pemain depan dengan dua laki-laki bertugas menjadi dua kaki banteng, dan kaki milik pemain yang lain bertugas sebagai dua kaki banteng bagian belakang. Tubuh banteng dibentuk dari selembar kain hitam yang menghubungkan kepala banteng dengan ekor banteng yang dimainkan oleh pemain yang di belakang. Kedua pemain harus kompak. Bagaimana mereka harus bermain menjadi satu tubuh, satu jiwa, satu karakter, satu roh.

Gambar 9. Bantengan
Kendati sebagai seni tradisi yang bersifat seni perlawanan, rasa jiwa, spontanitas “berimprovisasi” layaknya dalam musik jazz ikut mendominasi gerakan-gerakan mereka. Kalau diuraikan secara teori, menurut pemerhati Bantengan, memang ada gerakan-gerakan tertentu, misalnya: langkah dua ekor banteng, laku lombo gedong, junjungan, geser, banteng turu (tidur), perang dengan macan atau dengan naga, banteng nginguk (melirik), tubrukan (tabrakan) dengan macan.
j. Kuda lumping
Kuda Lumping menggabungkan unsur tarian, nyanyian dan kekuatan magis sebagai satu kesatuan. Gerak langkah ritmis, agresif dan dinamis dalam tari Kuda Lumping mewakili karakter kepahlawanan dalam sebuah perang.
Seringkali dalam pertunjukkan Kuda Lumping diselipkan unsur magis yang berupa bakar diri, makan beling, berjalan di atas pecahan kaca dan menyayat tubuh sendiri dengan golok. Sebelum acara pagelaran Kuda Lumping dimulai, biasanya diawali dengan ritual pembacaan mantra-mantra tertentu oleh orang yang dipercayai memiliki kekutan sakti. Hal ini diyakini dapat membantu penari Kuda Lumping lebih kuat dan kebal terhadap berbagai macam senjata tajam.

Gambar 10. Kuda Lumping
Kuda Lumping biasanya dimainkan secara berpasangan oleh kaum lelaki. Bisa 2 orang, 4 orang bahkan 6 orang sekaligus. Namun dalam perkembangannya, kaum perempuan turut andil sebagai pemain Kuda . Hanya saja bedanya, aksi penari perempuan tidak disertai dengan atraksi makan pecahan kaca. Gerakan yang dilakukan pun cenderung luwes dan mencerminkan keanggunan pejuang wanita.
8. Para warga yang tidak mengikuti karnavalpun sangat antusias untuk menyaksikan karnaval. Mereka berjajar berdiri di sepanjang jalan untuk menyaksikan karnaval tidak peduli walau cuaca panas terik ataupun mendung.
9. Karnaval berakhir di depan kantor kecamatan Dampit. Tepuk tangan meriah menyambut para peserta di finish seakan mengilangkan semua lelah peserta.











BAB III
ANALISIS

Penyelenggaraan karnaval HUT RI tidak semata – mata untuk berpesta dan menghibur warga Dampit, namun terdapat juga nilai – nilai pancasila didalamnya. Karnaval merupakan ritual penyatuan hasrat dalam keberagaman. Di dalamnya kita dapat menemukan persentuhan si kaya dan si miskin, bangsawan dan rakyat jelata, atau kaum tua dan kaum muda. Semuanya menyatu dalam hasrat religius yang sama, yaitu keselarasan hidup dalam keteraturan alam semesta. Mereka sama mengaku tunduk pada yang sakral, kekuatan adikodrati yang maha teratur dan abadi. Semangat komunitarian yang religius dalam berbagai festival dan ritual upacara tradisional rakyat Indonesia ini sebenarnya selaras dengan kelima sila dalam Pancasila yang merangkum semangat humanisme, persatuan, kerakyatan, dan keadilan dalam bingkai religius. Dalam ruang inilah selayaknya Pancasila dapat ditemukan, ia muncul dari keberagaman yang hendak tunduk pada kesakralan, yaitu kesatuan dan keselarasan antarmanusia di hadapan Tuhan.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dari karnaval ini terdapat nilai Ketuhanan yang ditunjukkan dari rasa syukur warga kepada Tuhan atas ulang tahun kemerdekaan. Beberapa kostum yang ditampilkan di dalam karnaval adalah pakaian yang menyimbolkan agama – agama yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukkan rasa hormat menghormati dan kerjasama antar pemeluk agama dan penganut – penganut kepercayaan yang berbeda - beda. Hal ini menunjukkan sila pertama pancasila yang diterapkan dan saling menghormati antar pemeluk agama
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap
Dengan berbagai kesenian yang ditunjukkan dalam karnaval ini, menunjukkan bahwa warga menghargai setiap kesenian yang ada di Indonesia. Mereka tidak mengucilkan kesenian – keseniaan yang ada di daerah – daerah yang jauh. Contohnya adalah mereka menarikan Tari sajojo yang berasal dari Papua. Ini menunjukkan mereka adalah manusia yang adil dan beradap.
Pakaian Binekha yang mereka pakai juga menunjukkan apresiasi mereka terhadap keanekaragaman budaya. Mereka tidak malu bahkan bangga mengenakan pakaian – pakaian adat dari daerah lain. Dalam karnaval ini menunjukkan bahwa pancasila mengakui persamaan derajad persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, sikap mencintai sesama manusia, dan Menjunjung tinggi kemanusiaan.
3. Persatuan Indonesia
Hal yang menunjukkan persatuan Indonesia adalah Pakaian – pakaian adat yang mereka kenakan. Selain itu Kerja sama para peserta dalam melakukan pertunjukan daerah merupakan contoh persatuan. Kesenian – kesenian yang menunjukkan perjuangan pahlawan memperjuangkan kemerdekaan merupakan salah – satu dari jiwa persatuan yang dimiliki olkeh warga.
Gerakan dalam kesenian Kuda Lumping adalah Gerak langkah ritmis, agresif dan dinamis dalam tari Kuda Lumping mewakili karakter kepahlawanan dalam sebuah perang. Gerakan ini menunjukkan perjuangan memperoleh persatuan.
Suasana kejiwaan yang ada pada Tari Sajojo bermanfaat tuk memupuk rasa kesatuan tugas berbagai penari dalam tarian yang dapat diperluas menjadi rasa kesatuan tugas tiap orang dalam klompok masyarakat/kerjanya. Hal ni bermanfaat dalam hubungan antar anggota kolompok masyarakat/kerja sebagai pengemban tanggung jawab yang setingkat kerna tak menekankan pada perbedaan tugas. Sajojo dengan gitu bermanfaaat tuk memupuk cita rasa demokrasi.
Karnaval ini mencerminkan butir – butir dari Pacasila yaitu :
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
Kepemimpinan yang bijaksana ditunjukkan pada adanya Pak Sakera. Beliau berjuang melawan penjajahan Belanda pada awal abad ke-19. Sakera sadalah seorang pemimpim daerah yang melawan penjajah Belanda di perkebunan tebu Kancil Mas Bangil.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Keadilan ditunjukkan pada tidak adanya diskriminasi atas budaya. Warga diberi kebebasan untun memperjunjukkan kesenian yang mereka suka.
Di dalam karnaval ini menunjukkan bahwa kita akan terus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga bangsa Indonesia mampu bertahan dalam menghadapi tantangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Looking for best Information